MADINA_Hari ini, Rabu (11/09'2024). telah dikonfirmasi kepada pihak terkait perihal temuan kerusakan ruas jalan yang diduga pengerjaannya asal jadi.
Tim tombakpublik.com yang dipimpin Korwil Sumut juga mendapati kerusakan pada ruas Jalan Batangtoru - Singkuang pada Paket Pekerjaan Pemeliharaan Rutin Jalan dengan Pagu Rp.1,9M dan Pemeliharaan Jembatan dengan Pagu Rp.600 Juta yang bersumber dari APBN Tahun 2024 dengan pelaksana kegiatan PPK 3.3.
Dimana hasil pantauan dilapangan terkait Pemeliharaan Jembatan pada ruas jalan tersebut ada sebagian pengecatan dibeberapa titik Jembatan yang baru selesai di cat namun sudah tampak pudar, salah satu diantaranya Jembatan Siais IV dan Siais D yang diduga pelaksanaan pekerjaan tersebut asal jadi.
Pada ruas Jalan Perkebunan Malombu ada beberapa titik terdapat rumput yang tumbuh dipinggir jalan dan sudah cukup tinggi dan tidak ada tanda-tanda pengerjaan pembabatan rumput dari pihak PPK 3.3.
Pemeliharan Rutin Jalan Batangtoru - Singkuan, dari hasil pemantauan tim tombakpublik.com dilapangan bahwa pengerjaannya sudah dilaksanakan, namun masih banyak dijalan tersebut yang rusak yang seharusnya lebih diprioritaskan untuk diperbaiki mengigat jalan tersebut adalah jalan Nasional, dimana disepanjang jalan Batangtoru - Singkuang tepatnya di Kecamatan Sangkunur - Kabupaten Tapanuli Selatan terdapat beberapa titik jalan yang sudah rusak parah, diantaranya bahu jalan di Aek Pardomuan sisi Kanan yang sudah longsor.
Juga di Simataniari jalan rusak parah, dan pada malam hari terlihat dijaga oleh beberapa masyarakat setempat sebagai sinyal agar pengendara yang melintas dari jalan tersebut berhati-hati.
BACA JUGA :
Dan juga di Kecamatan Angkola Selatan Kabupaten Tapanuli Selatan di Tindaon Laut dan Malombu di sepanjang jalan danau Siais juga terdapat lubang ditengah ruas jalan yang kedalamannya kurang lebih satu meter. Ditemukan banyak ruas jalan yang sudah retak, juga ada banyak yang sudah bagaikan kubangan kerbau dan Box Cuilvert yang sudah rusak parah.
Semoga dengan hasil kerja lapangan yang dilakukan oleh tim tombakpublik.com, diharapkan pihak terkait Kementerian PUPR maupun PPK 3.3 bisa segera membenahi hasil pengerjaan ruas jalan tersebut agar masyarakat benar-benar bisa menikmati hasil pembangunan yang nyata bukan yang kwalitas bangunannya hanya bisa bertahan sementara.
Dalam sepanjang bulan September hingga November tim tombakpublik.com akan terus berupaya melaksanakan kerja lapangan guna sekaligus menggali informasi dari masyarakat terkait pelayanan publik di daerah.
Dari hasil konfirmasi pihak PPK 3.3 melalui Fauzan mengatakan, agar ditingkatkan nilai anggaran untuk pemeliharaan di ruas jalan Batangtoru - Singkuang, dan arahannya jangan ke PPK 3.3 tetapi ke balai atau ke kementerian, karena anggarannya bukan di saya tapi pimpinan yang memiliki andil besar. dan dia mengatakan bahwa dirinya hanya pelaksana saja.
Terkait jalan yang berlubang yang kedalaman hampir satu meter itu, Fauzan menjelaskan ruas jalan yang berlubang hingga kedalaman satu meter itu adalah bukan dari bagian pekerjaannya. Dia mengatakan itu pengerjaan tahun 2017 dan dia tidak mengetahui siapa ketika itu PPKnya.
Dan dia juga mengatakan bahwa jalan berlubang itu masih dilakukan penelitian terhadap debit banjir akibat intensitas curah hujan tinggi.
Dan dikatakannya penelitian sudah dilakukan sejak desember 2023.
Dia juga mengatakan bahwa itu terlalu lama dibiarkan karena masih ada data yang belum lengkap mengenai data tanah lunak dan areal sekitar kepemilikan tanah. Dan sebagai pelaksana pemeliharaan hanya memberikan timbunan urpil agar mobilitas tidak terganggu dan mengamankan pergerakan masyarakat.
Dipertanyakan terkait reservasi anggaran tahun 2021 - 2023 senilai 174 Miliar, seharusnya dengan anggaran itu jalan berlubang tidak sampai kedalaman mencapai satu meter kalau benar jalan berlubang itu pernah ditimbun atau dikerjakan.
Dan juga saat itu tim tombakpublik.com tidak mendapati adanya pemasangan rambu atau tanda tanda yang menunjukkan adanya kerusakan jalan agar pengendara berhati-hati untuk menghindari terjadinya kecelakaan, Fauzan mengatakan bahwa telah ada terpasang dan mengirim foto pamplet himbauan, dan tombakpublik.com sangat berterimakasih karena itu baik untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
Dia juga mengatakan bahwa ruas jalan yang berlubang kedalaman satu meter itu tidak bisa ditimbun, sesuai penjelasannya mengatakan bahwa itu adalah gorong-gorong yang bergeser yang dikerjakan bersamaan semuanya di tahun 2017.
Dan dia mengatakan kalau lubang itu ditimbun maka air yang mengalir dari kiri ke kanan akan terhenti atau tidak mengalir dan masih dalam penelitian tim perencanaan.
Dipertanyakan tentang anggaran 174M itu apakah tidak bisa memberikan solusi untuk mengatasi lubang itu.
Dia mengatakan bahwa anggaran 174M itu tidak bisa memberikan solusi, karena sudah ada plotting dititik titik ruas awal yang lebih prioritas penanganannya, diperlukan penanganan yang lebih serius terhadap perubahan iklim, tata guna lahan, intensitas hujan serta dimensi gorong-gorong yang sudah tidak layak dengan debit yang cukup besar saat ini. Katanya menjawab konfirmasi dari tim tombakpublik.com.
Dan dia juga sangat mendukung pemberitaan terkait pembangunan di ruas jalan lintas barat, "Saya mendukung sekali dengan informasi ini ke publik, agar ruas pantai barat sumut tidak pembiaran dengan biaya pemeliharaan yang sepadan terhadap hasil bumi didaerah tersebut" kata Fauzan.
(Tim).