Tombak Publik.
Samosir_Sore ini, Jumat (02/07/2024).
Pa Clara Sitohang datang kerumah Amani Martin Sinaga/pa Martin Sinaga yang istrinya adalah boru Marbun atau Nai Martin boru Marbun atau Ma Martin.
Pa Clara Sitohang datang kerumah Ma Martin boru Marbun karena yang diawalnya, Ma Clara boru Purba disuruh suaminya kerumah Nai Martin untuk menagih hutang yang telah dijanjikan, alamat di Mogang yang sebaris tidak jauh dari HKBP Mogang, Desa Palipi - Kabupaten Samosir.
Namun Ma Clara ditolak dan disebutkan agar yang datang adalah suaminya yaitu pa Clara Sitohang, maka pa Clara Sitohang pun datang. Namun kedatangan pa Clara Sitohang tidak disambut baik, dia berfikir uangnya akan dikembalikan sesuai yang dijanjikan tetapi malah sebaliknya dia malah mendengar kata-kata kasar, dia pun telah memastikan bahwa Nai Martin sama sekali sudah tidak ada etikat baik untuk mengembalikan uang tersebut.
Dia menjelaskan, sesampainya dirumah Nai Martin itu, meskipun Nai Martin boru Marbun itu berkata-kata kasar, namun dia tidak terpancing untuk ikut ikutan berkata-kata kasar, karena menurut dugaannya dari beberapa hari belakangan diamatinya sudah ada niat niat menghindar dengan berbagai alasan sejak libur sekolah.
"Saya tidak menanggapi kata-kata kasar yang diucapkan ito itu, yang katanya saya tidak ada teman segala macam, kalau Nai Martin benar benar punya teman kenapa minjam uang sama saya, kok gak minjam sama teman temannya, seharusnya gak kekgitulah, dia harus ingat saat kubantu yang dibilangnya untuk uang kuliah anaknya dan sekarang aku butuh karena anak ku tahun ini dua orang mau wisuda dan uda saling tau anakku kuliah di kesehatan swasta, tolonglah juga aku dibantu supaya uang itu dikembalikan" urai pa Clara Sitohang.
"Saya menagih hutang sesuai janji, malah katanya saya tak ber Tuhan. Tapi saya gak mau terlalu serius menanggapi ucap hinaan itu, karena tujuan saya menagih janji hutangnya" katanya.
"Kebaikan kita dibalas seperti ini memang sedikit kecewa, dia bilang ini itu saya hanya merasa kecewa, disini termasuk perkampungan, gak mungkin semua yang datang kerumah dengan niat meminjam uang harus saya kasih pinjam, saya juga bukan orang berlebihan dan saya punya sembilan orang anak yang harus saya hidupi, kalau mereka jadi sakit hati tak mau berteman dengan saya dan menghasut-hasut yang lain karena gak saya kasih minjam uang yahh itu terserah mereka, juga memangnya saya pencetak uang dan juga mereka minjam uang gak jelas untuk apa?
Tapi Nai Martin boru Marbun ini saya kasih pinjam karena saya merasakan, Nai Martin bilang untuk uang kuliah anaknya dan saya juga punya dua orang anak yang saat ini sedang kuliah dan sangat sesak rasanya kalau anak putus kuliah, makanya saya meminjamkan uang itu,
Dan sekarang anak saya yang kuliah itu, ditahun ini mereka berdua wisudanya bersamaan, dan semua juga diluar dugaan saya karena biaya mau wisuda sangat banyak dan berturut-turut ditagih yang katanya uang sempro semhas entah apalagi itu, aku kewalahan. Makanya uang itu ku suruh istri untuk meminta dikembalikan dari Nai Martin itu". katanya kepada media ini.
"Tapi tadi saya tanyakan 3 kali, Nai Martin boru Marbun mengatakan tidak akan membayarnya, jadi semua sudah jelas niat ito itu.
Tapi saya masih punya keyakinan, pasti ada juga keluarga ito itu yang mengkuliahkan anak-anaknya dan pasti bisa merasakan apa yang saya rasakan, dan saya juga punya keyakinan pasti masih ada keluarganya yang mempunyai hati nurani dan yang berpikiran bijaksana yang bisa memberikan pandangan yang baik kepada Nai Martin untuk mengembalikan uang itu supaya bisa langsung saya transfer untuk anak saya yang mau wisuda" katanya.
"Semoga ungkapan perasaan saya ini, setelah saudara saudaraku semua membacanya, kiranya bisa memberikan pandangan yang baik kepada Nai Martin agar hatinya terketuk untuk mengembalikan uang itu, saya yakin dari sekian banyaknya keluarga dan teman teman ito Martin pasti diantaranya masih ada yang memiliki hati nurani yang bisa memberikan pandangan yang baik kepada Nai Martin supaya uang itu dikembalikan" ucapnya dengan wajah buram.
"Dia tuduh saya ini itu, entah jadi apa yang dibahas memojokkan saya, saya bilang ito punya anak dan aku juga punya anak" katanya.
Dia menjelaskan kata-kata itu tak ingin dia ucapkan karena anak-anak adalah tujuan dari cita cita yang tertunda.
Dia menjelaskan maksudnya itu adalah Tuhan itu Hakim yang adil dan menurutnya Tuhan memandang perlakuan sore itu yang diterimanya, dan posisi siapa yang salah maka anak-anaknya tak akan mendapat kebahagiaan.
Namun dia sangat berharap masih ada keluarga Nai Martin yang memiliki hati nurani agar memberikan pandangan yang baik kepada Nai Martin agar uangnya itu segera dikembalikan karena dia sangat membutuhkannya untuk kebutuhan wisuda anak anaknya yang bersamaan wisuda ditahun ini.
Dia masih menempuh jalur kekeluargaan, dan dia berharap minggu depan uang itu bisa dikembalikan, namun kalau Nai Martin juga tidak mendengarkan ucapan masukan baik dari keluarga, maka disebutnya prosesnya akan mencoba menyampaikan kepada kepala desa dan kepala Dusun dan pimpinan gereja HKBP Mogang serta Sintua setempat dengan menyurati agar bisa diberikan pandangan yang baik kepada Nai Martin.
#Red